MENDONGENG DI RUMAH; MENANAM TUJUH BEKAL SUKSES DI MASA DEPAN

Kuliah Whatsapp Rumah Pensil Publisher 290620

MENDONGENG DI RUMAH; MENANAM TUJUH BEKAL SUKSES DI MASA DEPAN
Oleh: Kak Eka Wardhana dan Tim Rumah Pensil Publisher

Assalamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh…

Segala puji bagi Allah, Rabb Semesta Alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita terkasih: Rasulullah Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wassalam, beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman.

Apa kabar, Ayah dan Bunda? Semoga selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Meski masih dalam situasi pandemi yang belum tampak akhirnya, kita tetap bersemangat dalam mencari ilmu. Masyaa Allah, baarakallaahu fiikum…

Datangnya Covid-18 seakan jadi pengingat dari Allah bahwa para orangtua harus lebih berperan menjadi pendidik. Betapa tidak, ketika anak-anak tetap harus di rumah, para Ayah dan Bunda yang terbiasa melepas anak ke sekolah, kini harus ikut membantu anak belajar. Minimal mengisi waktu luang anak yang melimpah di rumah.

Alhamdulillah ala kulli hal…

Di satu sisi terlihat merepotkan karena kita harus menggantikan sebagian peran guru di sekolah, tetapi di sisi lain ini adalah kesempatan besar buat para orangtua. Bukan untuk menggantikan peran Bapak dan Ibu guru untuk mengajarkan matematika, sains dan lain-lain, tetapi untuk melaksanakan peran sejati seorang Ayah dan Bunda pada anaknya, yaitu: MENUMBUHKAN KARAKTER YANG BAIK.

Nah, biar tambah mengerti akan situasinya, silakan deh, lengkapi dulu kalimat berikut dengan satu kata bilangan:

“Guru adalah orangtua ke… sedangkan orangtua adalah guru per….”

Jawaban:

“Guru adalah orangtua ke DUA, sedangkan orangtua adalah guru PERTAMA”
(dikutip dari kumpulan Rumah Pensil Quote)

Nah, kalimat orangtua sebagai guru pertama, berarti dua hal:

  1. Orang yang pertama mengajarkan ilmu-ilmu dasar seperti: dasar membaca, dasar berhitung.
  2. Orang yang mengajarkan ilmu yang paling utama: yaitu mengajarkan akhlaq yang mulia. Berarti orangtua menjadi penerus tugas Rasulullah seperti dalam hadis shahih dari Abu Hurairah radiyallaahu anhu berikut:

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlaq”.

Nah, ada 2 cara untuk mendidik kemuliaan akhlaq kepada anak-anak: memberi TELADAN dan menyampaikan kemuliaan akhlaq melalui KISAH.

Cara kedua ini (menyampaikan kemuliaan akhlaq melalui Kisah) dilaksanakan dengan MENDONGENG.

Nah, karena di judul kulwap kita ada dua kata kunci: Dongeng dan Sukses, maka setelah kita lihat pentingnya mendongeng tadi, kita sedikit singgung tentang apa itu Sukses.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sukses adalah Berhasil atau Beruntung.

Contoh kalimatnya: Novel itu mencapai sukses luar biasa, terutama setelah difilmkan.

Nah, sebagai muslim tentu kita harus menyertakan pengertian sukses dalam Islam. Dari Al-Qur’an, kita lihat definisi sukses menurut agama kita yang mulia ini, ketika Allah Ta’ala Berfirman:

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS Ali Imran [3]: 185)

Jadi sukses dalam Islam terlihat di akhirat nanti: terhindar dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.

Sukses menurut Islam bukan sukses seperti yang didefinisikan orang kapitalis yaitu punya uang banyak, jabatan dan kekuasaan dan mencapai semua jenis kesenangan dunia. Sebab di akhir ayat di atas dikatakan bahwa: kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Jelas bahwa menumbuhkan (akhlaq) karakter mulia yang dilakukan dengan dongeng, tak hanya bertujuan sukses di dunia, tetapi juga di akhirat.

Keren kan? Yuk, kita langsung lanjut dengan melihat apa saja bekal sukses yang ditanam dalam kegiatan mendongeng kepada anak-anak. Tapi, sebelumnya ikuti dulu nih quiz berikut ini:

Quiz:

Silakan urutkan penggalan-penggalan ini menjadi kalimat yang benar tentang definisi dongeng dengan cara mengurutkan huruf saja:

a. yang penuh khayalan (fiksi) yang
b. yang tidak benar-benar terjadi.
c. dianggap oleh masyarakat suatu hal
d. yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa
e. dongeng merupakan bentuk sastra lama

Jawaban:

e-d-a-c-b

Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. (Definisi menurut Wikipedia)

TUJUH BEKAL SUKSES YANG DITANAM SAAT MENDONGENG

Ayah dan Bunda, dari quiz kita tahu bahwa dongeng adalah kisah fiksi alias bukan nyata. Berbeda dengan cerita-cerita dalam Al-Qur’an yang merupakan kisah yang berdasarkan kejadian nyata.

Jadi, yang kita bahas ini masih seputar dongeng lho, namun tentu saja dongengnya dongeng yang islami. Dongeng islami saja manfaatnya sudah keren banget, apalagi bila yang diceritakan adalah kisah-kisah nyata dari Al-Qur’an dan sejarah. Tentu akan berlipat manfaatnya. Namun karena terlalu panjang, tentang kisah kita bahas di waktu lain ya. Insyaa Allah…

Nah, apa saja nih 7 bekal sukses yang ditanam saat orangtua mendongeng? Silakan simak:

  1. Kemampuan Berkomunikasi
  2. Tumbuhnya Simpati dan Empati
  3. Tertanamnya Karakter-Karakter Unggulan
  4. Terasahnya Kemampuan Literasi
  5. Tajamnya Imajinasi
  6. Memelihara Fitrah yang Berpihak pada Kebaikan
  7. Menjadi Lebih Dekat dengan Orangtua

Mari kita lihat satu per satu…

BEKAL SUKSES KE-1: KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

Kemampuan berkomunikasi itu adalah kemampuan menyampaikan informasi, baik berbentuk pesan, ide atau gagasan kepada orang lain.

Kenapa sih kemampuan berkomunikasi menjadi bekal sukses? Karena eh karena… salah satu hal yang menentukan kesuksesan kita adalah bagaimana menyampaikan pesan, ide atau suatu gagasan kepada orang lain.

Kalau kita nggak bisa ngomong dalam rapat karena sulit mengeluarkan ide, maka orang lain nggak akan tahu dong kemampuan kita sebenarnya. Iya apa iyess?

Nah, saat mendongeng, anak tanpa disadari akan belajar langsung berkomunikasi. Baik itu saat merespon ajakan orangtua dalam mendongeng, menjawab pertanyaan orangtua tentang kesannya mengenai dongeng atau belajar bagaimana tokoh dongeng mengeluarkan ide, pesan dan gagasannya pada tokoh dongeng yang lain.

Bayangkan, kalau hal ini dilakukan setiap malam? Wah, bakal jadi basic kemampuan berkomunikasi yang pastinya cukup kuat nih buat anak. Iya kan?

BEKAL SUKSES KE-2: TUMBUHNYA SIMPATI DAN EMPATI

Mungkin kita sering bingung: apa sih bedanya simpati dan empati?

Namun sebelum ke perbedaan, kita perlu tahu persamaan keduanya. Simpati dan empati sama-sama menggunakan perasaan terhadap orang lain.

Bedanya? Lihat pengertiannya dulu dong:

Dosen saya dulu pernah bilang begini:

“Simpati itu merasakan apa yang dirasakan orang lain tetapi belum sampai dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dirasakan orang lain itu.”

“Sedangkan empati itu tidak hanya merasakan perasaan orang lain, tetapi tidak hanyut dalam perasaan itu sehingga ia bisa memberikan solusi terhadap masalah orang lain.”

Itu kata dosen saya lho, jadi saya sih nurut aja.

Contohnya gini: kalau simpati hanya bisa merasa kasihan: “Kasihan ya, tapi aku juga bingung mau bantunya gimana…”. Sedangkan empati itu bisa sampai mengulurkan bantuan: “Aku merasakan apa yang kamu alami, aku rasa aku bisa bantu. Kamu punya waktu kapan? Aku akan datang untuk mendiskusikan persoalan kamu.”

Intinya: empati itu lebih dalam dari simpati. Namun keduanya sama-sama merupakan bekal kesuksesan anak di masa depan. Kenapa begitu?

Karena orang tak mungkin sukses bila ia tidak bisa merasakan perasaan orang lain dan membantu orang lain, misalnya: rekan kerja, atasan, perasaan konsumen dan lain-lain.

Nah, kisah-kisah dalam dongeng sangat banyak menumbuhkan rasa empati dan simpati seperti itu. So, membacakan dongeng setiap hari kepada anak ibarat memberi pupuk terhadap tumbuh suburnya kedua perasaan penting ini dalam benak anak.

Quiz:
Silakan isi huruf yang kosog agar kalimat berikut lengkap dan benar:

Kita hidup di masa-masa penuh rasa egois. M…ngk…n kita yang serba p…rt…m… dalam teknologi, tetapi kita t…rt…ngg…l dalam r…s… …mp…t…. (Javier Berdem)

Jawaban:
Kita hidup di masa-masa penuh rasa egois. Mungkin kita yang serba pertama dalam teknologi, tetapi kita tertinggal dalam rasa empati. (Javier Berdem)

BEKAL SUKSES KE-3: TUMBUHNYA KARAKTER-KARAKTER UNGGULAN

Ada yang sudah sadar bahwa kita saat ini masih belum bisa menjelaskan apa itu karakter? Hehe…

Karakter adalah sifat-sifat yang menetap dalam diri seseorang dan sangat mempengaruhi tindakannya di dunia nyata.

Jadi kalau karakternya jujur, maka orang akan bertindak jujur. Bila karakternya dermawan, ia pun akan melakukan banyak kedermawanan dalam segala bentuk.

Apakah karakter-karakter unggulan membantu sukses? Saking jelasnya, sampe nggak usah dibahas lagi ini mah. Sudah jelas kesuksesan dunia dan akhirat ditentukan oleh berapa banyak karakter unggulan yang dimiliki anak: rajin, pantang menyerah, penuh semangat, selalu optimis dan seterusnya.

Juga sudah jelas bahwa dalam dongeng anak-anak akan melihat banyak sekali karakter unggulan seperti: kesabaran, keberanian, kerelaan berkorban dan seterusnya. Bila dongeng-dongeng seperti ini dibacakan setiap hari, wah kebayang betapa kerennya karakter yang tumbuh dalam diri anak-anak kelak.

BEKAL SUKSES KE-4: TUMBUHNYA KEMAMPUAN LITERASI

Apa itu literasi? Literasi adalah kemampuan dan keterampilan seseorang untuk memahami dan mengolah informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis.

Kenapa literasi berhubungan dengan kesuksesan anak di masa depan? Karena kan anak belajar dari membaca literatur. Nah, anak dengan kemampuan literasi tinggi akan mudah menangkap pesan dari bacaan, jadi ia akan lebih pintar dari anak-anak lain.

Apalagi bila mereka sudah diminta untuk menuliskan ide, gagasan atau jawaban, maka anak-anak dengan kemampuan literasi tinggi akan mudah menyampaikan presentasi tertulis lengkap terhadap suatu hal. Jelas akan terlihat unggul di mata orang lain.

Nah, membacakan dongeng setiap hari, tentu akan melatih kemampuan anak untuk menangkap isi bacaan, bahkan sering mendorong anak untuk menulis cerita sendiri. Sudah jelas lah dongeng erat banget kaitannya dengan peningkatan kemampuan literasi anak.

BEKAL SUKSES KE-5: TAJAMNYA IMAJINASI

Imajinasi adalah khayalan? Eh, nggak selalu lho.

Ternyata Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan sesuatu yang tadinya tidak ada (lukisan, karangan dan sebagainya) berdasarkan kenyataan atau pengalaman pribadi.

Jadi, imajinasi itu menciptakan sesuatu berdasarkan pengalaman, namun dibentuk oleh kemampuan membayangkan.

So, imajinasi sangat penting, karena tanpa imajinasi orang tidak bisa kreatif. Tanpa kreativitas, maka orang susah untuk bisa bersaing dan menjadi sukses di bidangnya. Iya kaaan?

Nah, apa ada yang mau bantah kalau dongeng itu berhubungan erat dengan tumbuhnya imajinasi? Lihat lagi deh definisi dongeng di atas ya…

Terbayang toh, kalau akan dibacakan dongeng setiap hari, dia bakal punya kemampuan imajinasi yang sangat subur. Sepertinya kalau urusan ini, tak ada yang lebih top dari buku-buku dongeng deh. Dijamin lah ya…

BEKAL SUKSES KE-6: MEMELIHARA FITRAH YANG BERPIHAK KEPADA KEBAIKAN

Rasanya hanya Islam nih yang mengajarkan bahwa setiap anak yang lahir itu memiliki fitrah. Jadi bukan seperti ajaran yang mengatakan bahwa setiap anak lahir dengan dosa waris atau bahkan juga bukan seperti yang diajarkan John Locke pada abad-17 tentang Tabula Rasa, yaitu bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan kosong seperti kertas yang putih bersih.

Kenapa tidak seperti kertas yang putih bersih? Karena fitrah artinya berarti bayi dilahirkan dalam keadaan suci. Nah, suci ini tidak kosong lho, suci ini berarti punya segala sifat baik seperti: taat, jujur, cenderung berbuat baik dan lain-lain serta bersih dari segala penyakit hati seperti iri, cemburu, dengki, sombong dan lain-lain.

Karena kita sudah sepakat bahwa arti sukses sejati menurut Islam adalah tercapainya Surga dan terhindar dari Neraka, maka jelas dong bahwa anak yang terpelihara fitrahnya berpeluang sangat besar untuk mendapat sukses sejati.

Nah, dalam dongeng salah satu fitrah yang terpelihara dalam diri anak adalah: selalu berpihak pada kebaikan dan menolak kejahatan. Ini juga prinsip dasar sebuah dongeng: kebaikan selalu mengalahkan kejahatan.

Kebayang dong, bila dibacakan setiap malam, dongeng akan menumbuhkan rasa berpihak pada kebenaran yang besar pada diri anak. Ia akan membuahkan sifat kepahlawanan dan pengorbanan demi membela yang haq. Wuaaah… super kereeen…

Quiz:

Baca dari kanan ke kiri pada tiap kata di bagian yang ditandai agar kalimat dalam hadis shahih riwayat Bukhari ini terbaca dengan benar:

Berkata Nabi Shalallaahu ‘alaihi wassalam setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan suci maka –halaynautgnaro gnay aynihuragnepmem– menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.

Jawaban:

Berkata Nabi Shalallaahu ‘alaihi wassalam setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan suci maka orangtuanyalah yang mempengaruhinya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.

BEKAL SUKSES KE-7: MENJADI LEBIH DEKAT DENGAN ORANGTUA

Lah, apa hubungannya sukses dengan kedekatan pada orangtua?

Jelas hubungannya erat banget. Anak yang dekat dengan orangtua akan lebih mudah diarahkan potensi serta bakatnya, lebih kooperatif, lebih mudah keluar dari persoalan karena bisa curhat pada papa-mama, dan seterusnya deh.
Apalagi bila berhubungan dengan kesuksesan akhirat, ya nggak usah diragukan lagi deh ya. Anak yang dekat dengan orangtua adalah anak berbakti. Anak yang berbakti membuat orangtua makin ridha dan rajin mendoakan anak. Anak yang berbakti pun akan terus mengalirkan doa ke kubur orangtuanya membuat mereka dilapangkan dan diterangi di alam kubur.

Nah, dongeng tentu saja membuat orangtua dan anak jadi lebih dekat. Lah, coba saja bayangkan setiap hari duduk berdampingan bersama anak, baca buku bareng, ketawa bareng, sambil sesekali memeluk dan mengelus anak. Wuih, jarang ada metode belajar yang bisa membawa anak lebih dekat pada orangtua dari sejak dini sebaik yang dilakukan dengan mendongeng.

Quiz:

Silakan baca dari belakang kata per kata agar kalimat menyentuh ini menjadi benar:

Dambakan beliau yang satu-satunya menjadi dan ibuku untuk segalanya adalah aku ketika. Segalanya adalah kami dan ibuku tidur tempat di tidur masih aku ketika masa ke kembali ingin saya. (Lorraine Scheidt)

Jawaban:

Saya ingin kembali ke masa ketika aku masih tidur di tempat tidur ibuku dan kami adalah segalanya. Ketika aku adalah segalanya untuk ibuku dan menjadi satu-satunya yang beliau dambakan. (Erica Lorraine Scheidt)

KRONOLOGI MENDONGENG DI RUMAH

Ayah dan Bundaku para calon pendongeng, berikut saya sampaikan serba-serbi kronologi mendongeng di rumah, semoga dengan ini cara mendongeng yang baik akan lebih mudah dilaksanakan. Silakan simak ya…

  1. Mencari, meminjam atau membeli buku-buku dongeng islami yang tepat. Tepat dalam arti: isinya sesuai aqidah dan akhlaq Islam, memiliki gambar dengan warna yang indah, penuturannya mudah dicerna anak.
  2. Memperlakukan buku yang telah dibeli sebagai hadiah atau sesuatu yang berharga untuk dimiliki. Tujuannya agar anak merasa bahwa buku dongeng adalah media yang asyik dan menyenangkan.
  3. Sebisa mungkin orangtua lebih dulu membaca buku dongeng yang telah dibeli walau sekilas. Sehingga nanti saat membacakan buku, kita akan lebih menguasai materi dan lebih mudah membuat improvisasi yang ujung-ujungnya membuat dongeng jadi lebih seru.
  4. Lalu cari waktu terbaik untuk membacakan buku. Salah satunya adalah saat menjelang tidur. Atau waktu luang lain yang juga bernuansa santai seperti saat menunggu shalat maghrib, dll.
  5. Saat membaca buku usahakan gunakan suara yang berbeda. Cara yang mudah adalah memainkan tempo dan intonasi. Untuk tokoh A mainkan ucapannya dengan cara cepat, untuk narasi mainkan tempo lambat dan intonasi berat, begitu seterusnya.
  6. Sebelum membalik halaman, tanyakan pada anak apa yang akan terjadi selanjutnya? Biar anak ikut terlibat dengan asyik dalam cerita.
  7. Bila tidak mungkin untuk menyelesaikan cerita, janjikan untuk disambung besok insyaa Allah.
  8. Selesai cerita, boleh disimpulkan atau minta anak berkomentar atau menyimpulkan ceritanya. Kesimpulan yang datang dari ucapan sendiri membuat nilai moral dongeng akan lebih dalam melekat di benak anak.

Simpel dan mudah kan? Yang sulit hanya satu: melakukannya dengan kontinyu hingga menjadi kebiasaan unggul.

KESIMPULAN

Kesimpulan materi Kulwap kita kali ini biarlah dirangkai dalam satu kalimat saja, yaitu:

Sampai jumpa lagi dalam KulWap selanjutnya. Insyaa Allah.

Mohon maaf atas segala kekurangan dan khilaf nya, Terimakasih sudah berkenan menyimak kulwap ini, semoga ada pelajaran yg dapat di praktekan

Dan mohon do’akan Negeri kita tercinta dengan kondisi saat ini,. Jaga kesehatan, jaga keluarga

Semoga materi yang saya sampaikan bisa menemani ananda di rumah

Saya, Eka Wardhana dan tim Rumah Pensil Publisher mohon pamit. Baarokallooh fii kum.

Subhanaka allahumma wabihamdika asyhadu alaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Salam Smart Parents!

Selamat Praktek

Fanspage : https://www.facebook.com/KakEkaWardhana/

Instagram : https://www.instagram.com/rumahpensil.id

Leave a comment