Dear Kabayyi3 (2)

Sudah sejak awal kehamilan bunda ingin menulis, tetapi selalu terkendala mood.

tulisan pertama untuk kabayyi3 ada di sini

Akhirnya kita coba rekap ya kabayyi3..

Exif_JPEG_420

Bunda merasakan keanehan pada tubuh bunda pada pertengahan Mei 2017. Kemudian bunda minta ayah untuk membeli pregnancy testpack daaaaannn… hasilnya positif. Bunda hamil kabayyi3… test ini dilakukan 15 Mei 2017. Di catatan bunda LMP adalah 31 Maret 2017. Berhubung selama menyusui abang (kabayyi2) bunda jarang mengalami datang bulan, jadilah LMP ini kurang meyakinkan. Tapi tetap bunda jadikan pegangan.

Akibat kesibukan, bunda tidak menyempatkan periksa kehamilan untuk kabayyi3. Bahkan digalaukan juga dengan urusan visa yang tidak kunjung selesai dan pendaftaran haji.

Agustus 2017

Maa syaaaLlah… rizqimu terbuka lebar, kabayyi3… Bunda diundang ALlah untuk menunaikan haji pada tahun 2017 ini. Bunda coba sempatkan periksa kabayyi3 ke dokter terdekat untuk memastikan kesehatan janin kabayyi3. Berhubung unin datang untuk menemani Kaqila dan Bang Aal selama ayah bunda haji, jadilah unin juga yang direpotkan selama menanti kelahiran kabayyi. Bunda periksa USG pertama tidak lama setelah unin datang di pertengahan Agustus 2017 di rumah dokter obsgyn di gali 3 sebelah rumahnya tante Ichda-Choi.

Alhamdulillah kondisi janin kabayyi3 sehat dan bunda memungkinkan untuk melakukan perjalanan dengan pesawat untuk pergi haji. Usia kandungan sekitar 19 minggu atau jalan 5 bulan.

September 2017

Ayah bunda pulang haji dalam kondisi sehat, bahkan selama menunaikan rukun haji bunda tidak mengalami kendala dengan kehamilan ini. Perjalanan berkilo-kilo meter selama 5 hari tidak menghadapi masalah. Alhamdulillah… pulag ke Islamabad dengan selamat.

Tidak lama setelah pulang, bunda mulai rutin melakukan check up untuk kabayyi3. Seperti yang sudah bunda duga, dokter-dokter di Shifa sudah memastikan bahwa ini akan menjadi sesar bunda yang ke-3. Walaupun bunda sudah berdoa di Masjidil Haram untuk dapat melahurkan normal.

Desember 2017

Sejak akhir November bunda sudah mulai dipersiapkan untuk sesar pada pertengahan Desember untuk menghindari kematangan janin dan kepadatan rahim. Padahal due date atau HPLnya adalah sekitar tanggal 5-7 Januari 2018.

Begitu check up tanggal 11 Desember, bunda langsung disiapkan untuk suntik lungs maturity untuk 2 hari dengan tanggal 12 Desember.

13 Desember, bunda check up sekaligus CTG scan (jantung janin), dan penetapan sesar bunda tanggal 18 Desember.

Siang itu juga dipastikan ada salju di Murree dan bunda sekeluarga memastikan unin untuk berangkat ke Murree. Karena kalau sudah lahiran, tidak mungkin mengejar salju winter ini. Sore itu juga kita semua berangkat ke Murree, menginap semalam dan pulang ke Islamabad keesokan hari.

14 Desember sore sudah tiba lagi di rumah gali 7.  Tiba-tiba dapat kabar tante Dara sudah melahirkan seorang bayi perempua yang kemudian diberi nama Fatimah Al Haramain Chaidabad pada pagi harinya padahal baru jumpa hari sebelumnya.

17 Desember 2017 sebelum subuh, seperti biasa bunda melakukan rutinitas ke kamar mandi dan rutinitas lainnya. Akan tetapi ada rasa sakit di bagian perut yang muncul setiap 10 menit. Wah, bunda kontraksi…

Unin langsung menyarankan untuk pergi ke rumah sakit. Bunda tentunya perlu menyiapkan semuanya. Tas bunda ditambah tas kabayyi3. Bunda juga mandi keramas pagi itu dan bebersih karena setelah sesar bunda pasti tidak akan mandi minimal selama 3 hari di rumah sakit.

Bunda dan ayah berangkat dari rumah jam 10 pagi langsung ke labor room jam 10.30. Bunda langsung menyampaikan kondisi bunda yang mengalami labor pain dan rencana sesar 18 Desember. Begitu dokter mendengar labor pain dan rencana sesar, dokter langsung memeriksa dan ternyata sudah bukaan 5. Tinggal menunggu arsip bunda dan tanda tangan ayah saja userta koordinasi para dokter bedah untuk sesar. Jam 12.30 bunda langsung dibawa ke ruang operasi. jam 13.00 operasi langsung dimulai. Seperti biasa dimulai dengan dokter anestesi mengajak ngobrol dan melakukan bius lokal di sumsum tulang belakang bunda.

Dalam hitungan menit, bunda sudah tidak bisa menggerakkan kaki dan sudah terasa kebal di bagian perut. Sedikit demi sedikit terasa ada gerakan menggunting perut bunda. Bunda menahan diri untuk tetap sadar, walaupun terasa sangat mengantuk. Waktu terus berjalan, sampai akhirnya terdengarlah suara tangismu, kabayyi3. Suara yang lembut dan tidak terlalu bertenaga.

“Selamat,” kata dokter anestesi, “it’s a baby girl.” Alhamdulillah… Penantian ini berakhir juga. Rasa syukur bunda panjatkan. Terutama setelah meyakinkan bahwa kabayyi3 sehat dan baik-baik saja.

Operasi berakhir jam 15.30. Bunda kemudian dibawa ke ruang pemulihan dan selanjutnya ke ruang perawatan. Bunda gemetar tak henti-henti selama di ruang pemulihan dan perawatan. Walaupun suster sudah memberikan penghangat dan beberapa lapis selimut tebal, tubuh bunda gemetar tak tertahan.

Tante Solihah yang pertama hadir dan masuk ruang perawatan. Ternyata tante Solihah dan Om Sobri sudah tiba sejak bunda dioperasi. Jadi sudah agak lama menanti. Setelah akhirnya jumpa, tante Solihah tidak bisa berlama-lama karena meninggalkan Kakak Haifa di rumah.

Tidak lama kemudian, unin datang berbarengan dengan tante Insani, tante Rahmah, dan tante Nadhira. Kabayyi3 pun akhirnya datang setelah diobservasi dan dinyatakan sehat kuat secara fisik. Alhamdulillah..

BUnda dan kabayyi di rumah sakit selama 3 hari dua malam. Ditemani unin menginap di rumah sakit. Kita semua pulang pada hari Selasa setelah memastikan tidak ada perlakuan khusus tambahan untuk kabayyi3 dan bunda.

Welcome, kabayyi3… sehat dan melimpah rizqi barokah ya nak…

25551860_1615301218517906_5721166678772422007_n

AtqiyaNewborn02atqiyanewborn06.jpg

 

AhB-Isb,Januari2018

 

 

Leave a comment